Menempatkan Seorang system analyst.

Mengapa Saya Harus Mencari seorang System analyst?


Membangun sebuah tim, bukanlah pekerjaan mudah. dan mempertahankannya bisa jadi lebih sulit. Seperti halnya programer, database engineer, atau qa staff yang tidak ada di tempatnya, seorang system analyst menjadi top wanted, ketika kita memulai project lifecyle kita, setidaknya sampai seorang business analyst telah siap dengan business requirement. Tidak adanya role ini menyisakan lubang dalam puzzle mesin pengembangan yang harus kita persiapkan dari awal.



Proses rekrutmen yang semula tampak mudah dan sekedar menjadi shortlisted job, tiba 2 mejadi sedikit rumit, karena di luar sana seseorang dengan pengalaman C# atau Java dan sekaligus menguasai UML, bukanlah kombinasi yang sederhana seperti dugaan semula. Belum lagi hal-hal sekunder di luar kualifikasi, yang akan membuat batasan pencarian semakin terlihat bak utopia, seperti:

1. skema take home pay yang tidak kompetitif di pasar tenaga kerja.
2. yang ada ialah sebagian besar tidak masuk kualifikasi, dan... di antara nama-nama itu beberapa kandidat yang menarik tampaknya terlalu senior.
3. Lambatnya respon dan proses administrasi yang tidak mendukung irama cepat sebuah proyek.
4. The Clock is Thicking! Ketika waktu terus berjalan, dan deliverable harus bertambah, saya menyadari bahwa posisi pekerjaan itu harusnya merupakan investasi sumber daya, yang jauh2 hari sudah dipersiapkan sebelum proyek dieksekusi. Tentu dalam hal ini satu atau dua siklus masa pengembangan sebagai seorang programer akan sangat membantunya dalam membentuk profil profesionalnya. Wah, semakin lunak dan rendah ekspektasi saya.







Saya memerlukan seorang system analyst karena tim memerlukan seseorang dengan fokus dan waktu untuk:

1. berbicara dan menerjemahkan persyaratan bisnis dengan seorang business analyst.
2. Menganalisa persyaratan bisnis dan mendapatkan desain yang paling tepat dari sudut pandang aplikasi.
3. harus ada seseorang yang menjadi referensi di tengah masa pengembangan.
4. saya ingin membuat tabel dan layout ui aplikasi dari use case yang dia buat.


Dan pada saat yang sama saya tidak menginginkan tambahan pekerjaan pada seorang business analyst di sisi kiri, dan begitu juga seorang analyst programer di sisi kanan. Pada hampir semua proyek besar, keberadaan system analyst mutlak diperlukan, untuk mendefinisikan bagaimana proses bisnis berjalan dalam sebuah sistem aplikasi.
NAW, 2011

No comments:

Post a Comment