Menghadapi Renegoisasi Team Member, Fokus pada Tujuan

Sudah lazim sebuah proyek mengalami berbagai kejadian yang dinamis, yang berpengaruh terhadap keseluruhan proyek, baik pengaruh baik maupun buruk terhadap tujuan akhir proyek. Kasus yang sangat umum terjadi ialah ancaman mundurnya seorang anggota kunci.

Saya akan cenderung melakukan semua hal yang masuk akal agar sebuah proyek berjalan sukses, termasuk mungkin melakukan langkah yang melampaui batasan normatif, namun  menjadi solusi. Termasuk di dalamnya mengamankan agar pekerjaan berlangsung sesuai dengan garis waktu yang ditetapkan. Pekerjaan berdenyut terus selama pihak-pihak yang terlibat ada di tempat dan porsinya masing-2, dan berada pada potensi terbaiknya untuk berkontribusi terhadap deliverable pekerjaan.  Setiap pemain harus menyelesaikan orkestra hingga nada terakhir.

Saya percaya bahwa mengontrol motivasi adalah bagian terpenting untuk memastikan setiap orang berada di tempatnya hingga selesai. Apabila dijumpai tanda-tanda bahwa di tengah jalan ada salah satu anggota yang hendak mengundurkan diri, saya akan cenderung menghindari keputusan yg didasarkan pada perdebatan tidak perlu tentang persepsi atas tarik-ulur, tawar-menawar, motif-motif, dan alasan setiap pihak.

Saya akan melakukan upaya2 dan semua cara preventif, antisipatif terhadap potensi-2 hambatan atas kondisi tersebut.

Saya hendak mengatakan bahwa urgency atas tercapainya tujuan organisasi jauh lebih penting daripada perdebatan tentang preseden apabila terjadi dialektika tidak sehat dalam relasi antara karyawan (anggota proyek) dan perusahaan. Persepsi menang kalah, atau merasa dikendalikan salah satu pihak dengan cara zero sum game, hanya akan mengantar pada membesarnya kemungkinan proyek gagal.

Saya sangat yakin bahwa cara preventif bahkan jauh lebih efektif baik dari sisi biaya atau faktor-2 lainnya.

No comments:

Post a Comment